Informasi Buku-buku Kedokteran Buat Mahasiswa Baru
Anda mahasiswa
baru? Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat.
Menjadi mahasiswa
merupakan momentum perubahan dari remaja yang biasanya ikut-ikutan arus
perubahan menjadi sosok yang katanya agen perubahan atau agent of change. Perubahan status memang menuntut penyesuaian.
Khusus untuk kasus Anda mahasiswa baru, termasuklah mahasiswa baru kedokteran, banyak
yang perlu dipersiapkan sebagai penyesuaian awal mulai dari penyesuaian dengan lingkungan
baru baik lingkungan kampus dengan segala sistem pendidikannya maupun dengan
personil-personil baru di sekeliling, persiapan hidup mandiri terutama bagi calon
anak kost, persiapan mental dan persiapanperlengkapan kuliah, termasuklah
persiapan buku-buku.
Mengenai persiapan
buku, Anda tentunya memerlukan informasi buku-buku kedokteran apa saja yang
bermutu yang perlu dipersiapkan menjadi pendamping proses belajarmu, dan kapan waktu
minimal ideal memilikinya.
Dalam dunia
fisiologi misalnya ada banyak judul yang tersedia seperti Fisiologi Manusia
Guyton, Fisiologi Sherwood, Fisiologi Ganong, Fisiologi Silverthon, Atlas
Fisiologi Manusia Netter, dan masih banyak lagi judul dari banyak terbitan yang
bisa menjadi pilihan. Anda tidak bisa mengkoleksi semuanya kecuali memiliki
kantong yang tebal. Lagipulaakan sangat mubazir jika memebeli beberapa buku
yang ‘serumpun’, manakala sebenarnya Anda cukup membeli 1 atau 2 buku dari
rumpun itu saja. Hemat uang dengan memilih buku yang tepat, unggul kualitas
isinya (dan mudah dipelajari tentunya) dari kumpulan judul serupa. Lalu Anda mungkin
bertanya kepada saya, “Jadi buku-buku apa saja yang bagus? Bagaimana
memilihnya?”
Saya bisa saja
merekomendasikan judul-judul tertentu di sini untuk menjawab pertanyaan Anda
tersebut, namun tulisan ini akan terlalu panjang jadi saya urung menuliskannya,
mudah-mudahan di lain waktu bisa dituliskan dan dipasang linknya di postingan
ini. Sebagai gantinya Anda saya sarankan
untuk mencoba beberapa hal sebagai berikut. Check
these out, dah bro. Mudah-mudahan bermanfaat.
Link Buku yang
direkomendasikan. Klik di sini
Tips Memilih Buku
1. Mendapatkan informasi judul-judul buku yang tepat dari senior-senior
Anda . Anda khawatir karena belum memiliki kenalan senior di kampusmu? Mungkin
Anda dapat menanyakannya usai sholat berjamaah di masjid kampus. Hitung-hitung
dapat kenalan baru dan mendapat pahala silaturahim juga, sekali dayung dua tiga
pulau terlampaui, begitu kira-kira. Bahkan, jika diiringi niat ikhlas menjalin
silaturahim, dengan izin-Nya silaturahim akan mendekatkan Anda sampai ke
tingkat hati, maka sangat mungkin Anda akan bersahabat baik dengannya dan justru
dipinjami buku-buku yang direkomendasikan oleh senior tersebut. Alhamdulillah.
Dapatkan
informasi dari beberapa senior agar anda memiliki informasi dan pertimbangan
dari berbagai perspektif. Sebaiknya carilah pendahulu yang tepat pula. Biasanya
saat masa orientasi nanti, Andaakan diperkenalkan dengan sosok-sosok mahasiswa
berprestasi. Mereka bisa menjadi salahsatu yang Anda mintai pendapat. Kalau
kesulitan juga, hubungi lembaga dakwah kampus atau badan eksekutif mahsiswa,
mereka insyAllah akan dengan senang hati membantu. Percayalah, anda Akan
diuntungkan dengan banyak bertanya kepada mereka. Karena mereka akan memberikan
pengalaman mereka yang berharga itu. Berharga karena Anda tidak perlu
melewatinya (terutama pengalaman yang buruk) tapi langsung mendapatkan hikmah
dan solusinya. Mereka juga memiliki informasi misal seputar isi kuliah
dosen-dosen tertentu cenderung berasal dari buku-buku tertentu atau buku-buku
mana yang applicable banget atau
enjoy sekali deh dikunyah bahasanya, udah
gitu enaaak. Sebaliknya, ada yang
sungkan bertanya, tapi terlalu bersemangat, sehingga banyak sekali buku yang
dibeli tapi kemudian ternyata ia mendapati bahwa buku tersebut tak terlalu
diperlukan, malah ada yang tidak sama sekali.Andai saja uang untuk membeli buku
tersebut dialihkan untuk anggaran membeli buku lain atau kebutuhan kuliah
lainnya. Biasanya ungkapan tersebutlah yang muncul. Nah... padahal menyesal
tiada gunanya, dan berandai-andai tentang masa lalu memberikan peluang setan
untuk masuk lalu melenakan kita berlama-lama dalam hal yang sia-sia,tiada
gunanyadan membuat kita tidak bersyukur. Berbeda dengan impian masa depan, berandai-andai
tentang masa lalu sangat sering kontraproduktif.
2. Anda juga bisa melakukan hal yang sama dengan bertanya tukar informasi kepada
teman-teman Anda di Fakultas Kedokteran lain baik itu teman yang tinggal di
samping rumah atau yang sering bertemu di jejaring sosial. Biasanya kita akan
mendapati ternyata ada judul-judul tertentu yang bagus namun belum pernah kita
dengar, atau belum pernah kita lihat, akan tetapi sudah dipakai luas di kampus
si teman/sohib kita tersebut. Wajar memang, lain ladang lain kutu buku, lain
pula ilalangnya, ups salah, maksudnya wajar karena setiap Fakultas Kedokteran
memiliki kecenderungan tersendiri perihal penggunaan literatur. Ada juga yang
menghasilkan buku sendiri karena memiliki balai penerbitan buku mandiri.
3. Kunjungi perpustakaan lalu bongkar-bongkar deh buku-buku yang ada di
sana. Siapa tahu masih ada buku bagus yang belum dipinjam buat diaudisi bagus
tidaknya dijadikan milik sendiri. Eiiits, bukan ngajarin nyolong tuh buku. Dapat bagian dosanya ane nanti.
Maksudnya, buku dengan judul serupa di toko bukulah yang bakalan dijadikan
milik sendiri.
4. Surfing di internet juga bisa menemukan ebook-ebook kedokteran bermutu baik
lewat website penjualan, lewat website yang memberikan ulasan atau resensi
sebuah ebook buku ajar/klinis maupun website-website tertentu lainnya. Ebook
ini ada beberapa jenis:
a.
Sebagian besar berbayar,
b.
Sebagian dinyatakan gratis
disharing nonkomersial oleh penerbitnya, dan
c.
Sebagian yang lainnya sebenarnya
berbayar namun dibajak, dicrack, diconvert dalam format yang berbeda dan
dijadikan gratis oleh orang-orang yang sejujurnya sebenarnya tidak punya hak
atas jual beli ebook tersebut.
Jenis
ebok yang terakhir ini kadang membuat kita gamang antara memilih suatu
kebutuhan dan tanggungjawab moral spiritual menjaga diri dari sesuatu yang
syubhat (ragu-ragu) dan haram. Tak bisa dipungkiri kalau seringkali pula kita
gagal mempertahankan idealisme dengan sedikit beralasan memberikan pembenaran
kepada diri bahwa ini demi pendidikan, demi ilmu. Tapi hati kecil kadang
bersuara jua, kan ebook buku ajar itu komoditas perdagangan juga, sedangkan
perdagangan dengan siapapun dihormati akad jualbelinya. Ilmu adalah cahaya,
sedang cahaya akan bersinar terang kepada yang menjaga kesucian. Nah, akhirnya Andalah
adalah orang yang memutuskan untuk memilih dengan resikonya masing-masing.
Pilihlah dengan bijak.
Namun tidak melulu
mengkonsumsi buku-buku bergenre kedokteran saja. Selain buku-buku tersebut,
jangan lupakan pula buku-buku lain yang menambah softskill Anda, buku-buku
tentang Kepemimpinan (leadership),buku tentang teknik komunikasi yang baik dan
tentu saja yang tak kalah penting buku-buku yang mengisi dan menstabilkan
rohani Anda seperti buku keagamaan dan motivasi hikmah kehidupan. Agama
bukanlah sesuatu yang menjadi pelengkap diri, jadi jangan biarkan agama
diabaikan dalam kehidupan Anda.
Agama bukanlah
sesuatu yang menjadi pelengkap diri, kita harus menekankan hal tersebut. Saatnya
Anda menyesuaikan cara pandang Anda, apalagi sekarang Anda menyandang gelar
mahasiswa, ‘siswa’ yang harusnya bisa berpikir dewasa tentu saja. Dewasa adalah
pilihan. Demikian juga halnya dengan mendewasakan cara pandang adalah pilihan. Agama
sekali lagi bukanlah pelengkap. Jangan terperangkap budaya sekuler yang
mewabah. Agama hendaknya menjadi napas dalam semua gerak Anda, pedoman dalam
hidup. Agamalah yang juga mengingatkan Anda untuk bisa membaur dimana saja
dalam keadaan apa saja tapi tidak melebur untuk hal-hal tertentu yang masuk
dalam tataran akidah. Ya, membaur tapi tidak lantas melebur.Anda sekarang
adalah mahasiswa, saatnya cara pikir Anda memandang masalah sebagai seorang
dewasa dan bukan lagi sebagai seorang pelajar SMA. Bukan bermaksud
mengkerdilkan, tapi nyatanya memang selalu ada contoh pemikiran dan jiwa remaja
terperangkap dalam tubuh dewasa. Tidak ada salahnya itu terjadi dalam tahap
pembelajaran, namun menjadi suatu pertanyaan jika itu terjadi berkepanjangan.
Kritis dan Kemauan untuk Mengkritisi
Sebagaimana menjadi
dewasa adalah suatu pilihan, menjadi kritis dan mau mengkritisi juga pilihan. Menurut
saya, ada banyak tipe orang sebenarnya jika dikelompokkan berdasarkan kritis
ini. Mungkin topik ini akan membahs topik yang sedikit kontrversial, tapi
menurut saya krusial pula untuk didiskusikan.
1. Ada yang memang tidak mau menjadi kritis, ”Buat apa kritis, toh apa
gunanya, jalani aja kehidupan apa adanya, ikut aja apa kata orang-orang”, yang
seperti ini mungkin bisa dimasukkan kepada kelompok orang-orang yang melakukan
penyangkalan dan menyia-nyiakan anugerah atau mengalami kekecewaan yang sangat.
Kalau tidak kritis, banyak unsur kehidupan yang berjalan stagnan, banyak
masalah yang tak terpecahkan dan tentu saja banyak penemuan luar biasa bagi
kehidupan tak akan dilakukan oleh para ilmuwan.Akal adalah anugerah yang
diberikan oleh-Nya untuk bisa kita gunakan secara bertanggungjawab.
2. Ada yang kritis. Sungguh kritis kepada banyak hal mulai dari hukum,
pemerintahan, pertahanan keamanan, masalah sosial, finansial dan lain
sebaginya. Namun ia lupa kepada sesuatu yang sebenarnya penting sekali. Ia
belum kritis kepada agamanya sendiri. Padahal agama di dunia ini banyak.
Sudahkah ia kritis memilihnya? Hmmm, padahal ia meyakini bahwa agama sebagai
pedoman hidupnya. Kenapa ia bisa selalai
itu untuk urusan yang sepenting ini. Apakah ia sudah menjawab pertanyaan,
“Apakah agamamu Benar? Ada kemungkinan salah pilih?”. Tentu saja ada
kemungkinan salah pilih, apatahlagi bagi yang beragama layaknya warisan atau
karena keturunan. Mohon, renungkanlah sejenak.
Masih
banyak yang beragama A karena ia semata dilahirkan dari keluarga beragama A. Ketika
ditanya mengapa beragama A, ia bingung mencari jawaban. Beruntung jika agama
tersebut benar. Jika Salah? Sudahkah ia memilih sendiri? Tidak ada salahnya
memilih kembali, walaupun pada akhirnya menjatuhkan pilihan kepada agama yang
sama dengan saat kita dilahirkan. Saya bangga dan bersyukurkarena dilahirkan
beragama Islam dari keularga Islam, dan dengan bangga pula kembali memilih
Islam sebagai agama saya begitu saya mengerti masalah memilih ini. Saya bangga
karena saya memilih agama saya sendiri. Saya Insya Allah akan mempertahankannya
dan menjalankannya dengan sekuat saya karena saya yakin akan pilihan saya, saya
yang memilihnya di atas agama-agama lain. Meminjam kalimat Ustad Bagus Hernowo,
Kita akan bersungguh-sungguh dalam sesuatu hal jika kita mengetahui alasan kita
melakukan sesuatu.
Sekali
lagi berkaitan dengan memilih agama ini, jika kita jujur maka akal kita dan
hati nurani kita sendiri secara fitrah menyangkal pernyataan semua agama benar.
Karena tidak mungkin semuanya benar. Banyak agama yang isinya bertolak belakang
dalam hal-hal yang krusial. Anda sudah mempelajarinya? Saya suka meminjam istilah
Ustad Jefri, Pasti ada satu kebenaran paling objektif (umum) di atas kebenaran subjektif
yang terbatas. Ada satu agama yang benar di antara agama-agama. Jangan terkecoh
dengan pernyataan semua agama benar. Pernyataan semua agama benar mungkin
hanyalah suatu alat pemersatu keduniawian semata. Jangan korbankan diri Anda
oleh provokasi dunia.
3. Ada yang kritis dan sudah mengkritisi agamanya sendiri. Sudah jelas
dengan penjelasan di paragraf sebelumnya
4. Ada yang terlalu kritis tapi tak bertanggungjawab. Kritis sekali sampai
akhirnya mengagungkan ilmu pengetahuan dan teknologi di atas segalanya. Saya
meminjam logika Ustad Arifin Ilham dalam paragraf ini.Saat teknologi sangat
berkembang, mereka di kelompok ini menganggap bahwa agama sudah tidak sesuai dengan
perkembangan zaman, sedangkan semua masalah sudah dapat diselesaikan dengan
ilmu teknologi semata. Kelompok ini bahkan
mengesampingkan keberadaan Tuhan. Pada titik kulminasinya, mereka menganggap
bukanlah Tuhan yang menciptakan manusia tapi manusialah yang mengada-adakan
Tuhan alias manusia yang menciptakan Tuhan. Bahkan dengan alibi yang sangat nakal
mereka bertanya,” Jika Tuhan itu ada, dimana adanya?” kalau Tuhan ada, kapan
adanya? Telorkah dulu ataukah ayamkah dulu. Kalau Tuhan ada, bagaimana wujudnya?Bahkan
sangat mungkin ada agama yang mempersonifikasikan Tuhan dalam bentuk benda,
hewan, atau manusia. Ilmu pengetahuan atau akal atau kekritisan tersebutlah
yang justru dijadikan Tuhan mereka.Kritis yang tak bertanggungjawab dan
melupakan kejernihanlogika berpikir. padahal jika mereka mau jujur dalam
kritisnya, maka mereka kan menemukan bahwa dunia ini pasti ada penciptanya.
Namun seringkali dengan akal yang terbatas itu mereka sangat tak
bertanggungjawab. Berkaitan dengan ini, sebuah audio “Akal mencari Tuhan” sangat
menarik untuk disimak. Audio ini berisi logika-logika rasional menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang menyesatkan tentang tidak adanya Tuhan, tentang
pernyataan Karl Marx tentang semua agama adalah candu, tentang agama adalah
tirani,dan berbicara juga tentang teori Relativitasdan banyak hal menarik
lainnya.Setelah membahas dengan logika-logika menarik, Anda dipersilahkan
mencari dan membuktikan sendiri mana agama yang benar, walaupun ditambahkan pula
sebuah contoh bagi Anda. Terserah Anda dah, hi2. File audio ini sangat
direkomendasikan bagi semua pemeluk agama jika memang Anda serius mencari
kebenaran. Dengarkanlah terlebih dahulu sampai selesai barulah Anda protes
isinya. Untuk mendownload kliklah di sini
Anda dapt
memberikan umpan balik di sini secara nonemosional. Kita mencari kebenaran
bukan berdebat mempertahankan keegoan kita masing-masing.
DOWNLOAD AUDIO AKAL MENCARI TUHAN
DOWNLOAD AUDIO AKAL MENCARI TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan pesan Anda :)