Bulan ramadhan adalah bulan yang pernuh keberkahan. Bulan dimana para muslimin diwajibkan menjalankan ibadah puasa. Ibadah yang penuh hikmah, ibadah yang didalamnya terdapat prinsip kejujuran, terdapat semangat untuk menempa diri mengendalikan hawa nafsu, semangat berbagi, semangatmerasakan penderitaaan orang yang kelaparan karena kekurangan, dan tentu masih banyak hikmah lainnya.Namun kita tidak akan membahas itu kali ini.
Nah, friends, ada
istilah yang menarik berkaitan ibadah puasa ini. Sebagian masyarakat melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu untuk menghabiskan waktu sambil menunggu berbuka
puasa. Aktivitas tersebut disebut Ngabuburit.
Istilah yang kurang tahu kapan munculnya, tapi yang jelas banyak dipakai
terutama oleh remaja. Tapi tahu atau
tidak, ternyata ada definisi lain dari Ngabuburit?
Mau tahu? Akan dibahas kemudian.
Produktivitas di Bulan Ramadhan
Mengenai aktivitas Ngabuburit tersebut, ada yang mengisi
dengan aktivitas seperti biasa di luar bulan ramadhan dan ada pula yang
mengisinya dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat penuh kreativitas baik bersama
teman maupun keluarga. Namun disayangkan banyak pula yang kurang baik,
aktivitas yang dijalani kurang bermanfaat, bahkan banyak lagi yang sia-sia. Apa
itu? Barangkali duduk sepanjang hari menonton TV, atau tidur-tiduran
bermalas-malasan terus menerus, gaming
terus-menerus termasuk dalam kelompok tersebut.
Ada yang beralasan karena tidak kuat. Mengakuhal tersebut dilakukan
karena tak mampu mengerjakan aktivitas lain, karena merasa lemah fisik karena
berpuasa sepanjang hari. Sebagian bahkan mengaitkan penurunan produktivitas dengan
Bulan Ramadhan.
Padahal Bulan
Ramadhan adalah momen istimewa penuh peluang untuk mendapatkan
kebaikan-kebaikan, dan pahala ibadah yang berlipat ganda.Hendaknya ramadhan
tidak menghalangi manusia untuk
berkreativitas. Ramadhan hendaknya tidak mengurangi produktivitas. Bukan
syariat Ibadah puasa Ramdahan ini yang
salah namun manusianya yang terlalu memanjakan diri. Memanjakan diri mengikuti
hawa nafsu untuk bermalas-malasan dengan alasan kondisi fisik yang lemah karena
kelaparan. Hal ini berarti masih belum sempurnanya mengendalikan hawa nafsu. Kalau
kita mau melihat sirah/sejarah Nabi dan
para sahabat, Ramadhan tidak menjadi penghalang mereka untuk beraktivitas
membangun ummat, membangun masyarakat, berprestasi dalam kehidupan. Bahkan
banyak pencapaian-pencapaian gemilang bermandikan keringat yang ditorehkan
dalam sejarah justru diraih di Bulan
Ramadhan. Apa aja itu? Check Sirah lagi ya... karena kita tidak membahas itu
pada tulisan kali ini, dan kuat prasangka kita bahwa Anda bersemangat membaca
sirah.
Ngabuburit = Nagajak Buru-Buru Merit?
Hmm, hi2, ga salah.
Itulah, ternyata Ngabuburit didefinisikan
pula sebagai kependekan dari Ngajak Buru-Buru Merit. Waaah, seru gak tuh? Hi2,
saya menemukan definisi baru ini di Time line (TL) nya sebuah akun twitter
yaitu TWEET Nikah (follow yaah, hi2). Sang empu akun dengan lucunya memprovokasi para followernya
dengan tweet berikut.
Check this out:
Check this out:
Spontan para
follower menanggapi tweet provokatif tersebut dengan komentar positif. Ada pula
yang mengapresiasi tweet ini sebagai bentuk gagal paham yang keren.
Perlu diingat, ngabuburit adalah kata baru yang
dimunculkan belakangan (mungkin awalnya ini bahasa remaja ya), bukan khazanah
bahasa kita sejak lama. Nah, karena itu, walaupun diklaim sebagai salah mendefinisikan
(karena gagal paham), saya malah menginginkan definisi ini dipertahankan juga.
Sama seperti istilah ngabuburitdengan
definisi pertama di atas, entah siapa yang pertama memunculkan namun karena
banyak yang menggunakan, akhirnya bertahan kan? Lagipula saya sangat setuju
dengan salah satu follower lain yang mengatakan ini adalah gagal paham yang
keren., hi2.
Jelas admin akun
sedang mentransfer motivasi menikah ke sinaps-sinaps di lobus otak para
followernya, dapat dilihat di tweet-tweet lainnya (hmmm, follow yaah). Btw, Saya
setuju nih dengan himbauan cepat nikah, walaupun saya nyatanya masih berproses
kesana. Saya setuju himbauan cepat nikah ditanamkan di kepala. Karena dengan disemainya
gagasan tersebut, akan tumbuh motivasi untuk menikah. Selanjutnya motivasi
tersebut akan mendorong kita berusaha untuk mampu secara fisik, mental,
spiritual dan finansial serta berikhtiar untuk mampu pula menjaga kesucian diri
sebelum pernikahan suci itu. Motivasi cepat nikah dan termasuk nikah itu
sendiri jika dilaksanakan dengan baik akan menjaga kesucian manusia,
sepertimana prinsip-prinsip hukum Islam yang mengedepankan asas preventif
dibanding asas kuratif ( walaupun keduanya tentu saja sama-sama dilaksanakan).Bandingkanlah
dengan gagasan pacaran yang disemai. Hmmm, pacaran kan ga harus nikah,
tujuannya juga seringkali ajang uji coba cocok atau tidak, bahkan tidak sedikit
yang cuma main-main. Jika kita mau berpikir jernih dan
jujur, motivasi menikah bisa menjadi solusi banyak masalah individu, masalah
sosial dan kesehatan, terutama penyakit menular seksual.Apatah lagi menikah
dengan mengharap ridho Allah Sang Pencipta.
Tidak ingin
berpanjang lebar lagi, apakah anda ingin menyampaikan keinginan “ngabuburit” (ngajak buru-buru merit) seseorang? Hi2, Saya
menunggu cerita/ kabar dari Anda.
Salam. Semoga
bermanfaat
Wallahualambishshawab.Wassalaamualaikumwr..wb..
*Pesan sponsor,
hal-hal baik termsuk peruabahanperubahan positif dalam sikap dan beribadah
yayang telah berhasil dicapai selama bulan ramadahn ini, dipertahankan ya?
Tetap pertahankan di bulan2 lain, jangan hanya di bulan puasa aja. Sip? OK?
Wasslamualaikumwrwb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan pesan Anda :)