Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Rabu, 08 Agustus 2012

Ramadhan dan Ngabuburit = Ngajak Buru- Buru Merit?


Bulan ramadhan  adalah bulan yang pernuh keberkahan. Bulan dimana para muslimin diwajibkan  menjalankan ibadah puasa. Ibadah yang penuh hikmah, ibadah yang didalamnya terdapat prinsip kejujuran, terdapat semangat untuk menempa diri mengendalikan hawa nafsu, semangat berbagi, semangatmerasakan penderitaaan orang yang kelaparan karena kekurangan, dan tentu masih banyak hikmah lainnya.Namun kita tidak akan membahas itu kali ini.
Nah, friends, ada istilah yang menarik berkaitan ibadah puasa ini. Sebagian masyarakat melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk menghabiskan waktu sambil menunggu berbuka puasa. Aktivitas tersebut disebut Ngabuburit. Istilah yang kurang tahu kapan munculnya, tapi yang jelas banyak dipakai terutama  oleh remaja. Tapi tahu atau tidak, ternyata ada definisi lain dari Ngabuburit? Mau tahu? Akan dibahas kemudian.

Produktivitas di Bulan Ramadhan
Mengenai aktivitas Ngabuburit tersebut, ada yang mengisi dengan aktivitas seperti biasa di luar bulan ramadhan dan ada pula yang mengisinya dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat penuh kreativitas baik bersama teman maupun keluarga. Namun disayangkan banyak pula yang kurang baik, aktivitas yang dijalani kurang bermanfaat, bahkan banyak lagi yang sia-sia. Apa itu? Barangkali duduk sepanjang hari menonton TV, atau tidur-tiduran bermalas-malasan terus menerus, gaming terus-menerus termasuk dalam kelompok tersebut.  Ada yang beralasan karena tidak kuat. Mengakuhal tersebut dilakukan karena tak mampu mengerjakan aktivitas lain, karena merasa lemah fisik karena berpuasa sepanjang hari. Sebagian bahkan mengaitkan penurunan produktivitas dengan Bulan Ramadhan.
Padahal Bulan Ramadhan adalah momen istimewa penuh peluang untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan, dan pahala ibadah yang berlipat ganda.Hendaknya ramadhan tidak menghalangi manusia untuk  berkreativitas. Ramadhan hendaknya tidak mengurangi produktivitas. Bukan syariat  Ibadah puasa Ramdahan ini yang salah namun manusianya yang terlalu memanjakan diri. Memanjakan diri mengikuti hawa nafsu untuk bermalas-malasan dengan alasan kondisi fisik yang lemah karena kelaparan. Hal ini berarti masih belum sempurnanya mengendalikan hawa nafsu. Kalau kita mau melihat  sirah/sejarah Nabi dan para sahabat, Ramadhan tidak menjadi penghalang mereka untuk beraktivitas membangun ummat, membangun masyarakat, berprestasi dalam kehidupan. Bahkan banyak pencapaian-pencapaian gemilang bermandikan keringat yang ditorehkan dalam  sejarah justru diraih di Bulan Ramadhan. Apa aja itu? Check Sirah lagi ya... karena kita tidak membahas itu pada tulisan kali ini, dan kuat prasangka kita bahwa Anda bersemangat membaca sirah.

Ngabuburit = Nagajak Buru-Buru Merit?
http://www.nikahyuk.com/
Wah, ini dia definisi yang mau dibahas itu? Ga salah?
Hmm, hi2, ga salah. Itulah, ternyata Ngabuburit didefinisikan pula sebagai kependekan dari Ngajak Buru-Buru Merit. Waaah, seru gak tuh? Hi2, saya menemukan definisi baru ini di Time line (TL) nya sebuah akun twitter yaitu TWEET Nikah (follow yaah, hi2). Sang empu akun dengan lucunya memprovokasi para followernya dengan tweet berikut.
Check this out:


Spontan para follower menanggapi tweet provokatif tersebut dengan komentar positif. Ada pula yang mengapresiasi tweet ini sebagai bentuk gagal paham yang keren.
Perlu diingat, ngabuburit adalah kata baru yang dimunculkan belakangan (mungkin awalnya ini bahasa remaja ya), bukan khazanah bahasa kita sejak lama. Nah, karena itu, walaupun diklaim sebagai salah mendefinisikan (karena gagal paham), saya malah menginginkan definisi ini dipertahankan juga. Sama seperti istilah ngabuburitdengan definisi pertama di atas, entah siapa yang pertama memunculkan namun karena banyak yang menggunakan, akhirnya bertahan kan? Lagipula saya sangat setuju dengan salah satu follower lain yang mengatakan ini adalah gagal paham yang keren., hi2.

Jelas admin akun sedang mentransfer motivasi menikah ke sinaps-sinaps di lobus otak para followernya, dapat dilihat di tweet-tweet lainnya (hmmm, follow yaah). Btw, Saya setuju nih dengan himbauan cepat nikah, walaupun saya nyatanya masih berproses kesana. Saya setuju himbauan cepat nikah ditanamkan di kepala. Karena dengan disemainya gagasan tersebut, akan tumbuh motivasi untuk menikah. Selanjutnya motivasi tersebut akan mendorong kita berusaha untuk mampu secara fisik, mental, spiritual dan finansial serta berikhtiar untuk mampu pula menjaga kesucian diri sebelum pernikahan suci itu. Motivasi cepat nikah dan termasuk nikah itu sendiri jika dilaksanakan dengan baik akan menjaga kesucian manusia, sepertimana prinsip-prinsip hukum Islam yang mengedepankan asas preventif dibanding asas kuratif ( walaupun keduanya tentu saja sama-sama dilaksanakan).Bandingkanlah dengan gagasan pacaran yang disemai. Hmmm, pacaran kan ga harus nikah, tujuannya juga seringkali ajang uji coba cocok atau tidak, bahkan tidak sedikit yang cuma main-main. Jika kita mau berpikir jernih dan jujur, motivasi menikah bisa menjadi solusi banyak masalah individu, masalah sosial dan kesehatan, terutama penyakit menular seksual.Apatah lagi menikah dengan mengharap ridho Allah Sang Pencipta.
Tidak ingin berpanjang lebar lagi, apakah anda ingin menyampaikan keinginan “ngabuburit” (ngajak buru-buru merit) seseorang? Hi2, Saya menunggu cerita/ kabar dari Anda.
Salam. Semoga bermanfaat
Wallahualambishshawab.Wassalaamualaikumwr..wb..

*Pesan sponsor, hal-hal baik termsuk peruabahanperubahan positif dalam sikap dan beribadah yayang telah berhasil dicapai selama bulan ramadahn ini, dipertahankan ya? Tetap pertahankan di bulan2 lain, jangan hanya di bulan puasa aja. Sip? OK? Wasslamualaikumwrwb.

Artikel Terkait Agama ,Islamic ,Penasaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan pesan Anda :)